Assalammu'alaikum...wrt, hari ini Jumaat 05/10/2012M bersamaan 19 Zulkaedah 1433H. Pada artikel kali ini hamba coretkan kisah Ayahnda Luth a.s. sebagai renungan bersama dan semoga sama-sama kita memohon keampunan kepada Allah Ta'ala dan memohon perlindungan-Nya dari perbuatan buruk kaum Luth dan mohon dijauhkan azab siksa seperti yang ditimpakan kepada penduduk negeri Sodom.
Dalam artikel yang lalu
telah diceritakan bahwa Nabi Ibrahim a.s. berhijrah dari Kota Harran yang
terletak di bahagian utara Mesopotamia menuju ke Palestina dengan ditemani
isterinya Sarah a.s. dan orang-orang yang beriman, di antaranya adalah Luth bin
Haran anak saudaranya.
Kemudian, setelah
tersebarnya bencana kelaparan di Palestina, berangkatlah keluarga Nabi Ibrahim
a.s. dan Ayahnda Luth a.s. menuju Mesir. Dan setelah benturan-benturan
kelaparan itu mereda, keduanya kembali dari Mesir dengan membawa banyak
binatang-binatang ternak yang telah dihadiahkan kepada mereka oleh Raja Mesir.
Oleh kerana
padang-padang tempat mengembala telah sempit, tidak cukup untuk ternak-ternak
mereka yang banyak itu, dan kerana perkara itu telah menimbulkan perkelahian
antara para pengembala Ayahnda Ibrahim a.s. dan para pengembala Ayahnda Luth
a.s. Ayahnda Ibrahim a.s. berpendapat untuk membahagi tanah bersama Ayahnda
Luth a.s. demi menjaga perselisihan. Maka Ayahnda Ibrahim a.s. menyerahkan
kepada Ayahnda Luth a.s. untuk memilih tanah yang sesuai baginya. Kemudian
Ayahnda Luth a.s. memilih daerah Yordan yang kemudian di situ berdiri dua kota,
Sodom dan Amurah. Ayahnda Luth a.s. bermukim di Kota Sodom.
Penduduk kota Sodom
adalah manusia-manusia paling durhaka dan paling kufur, dan paling buruk
perangainya. Mereka selalu menghadang di jalan untuk merompak, mengunjungi
tempat-tempat kemungkaran dan tenggelam di dalam kemungkaran yang mereka
lakukan. Dan mereka telah menciptakan suatu kekejian yang belum pernah
dilakukan oleh seseorang di antara manusia sebelum mereka, yaitu liwat
(homosex). Oleh kerana itu, Allah s.w.t. mengutus nabiNya Luth a.s. dengan
membawa risalah Ilahi untuk memberikan petunjuk kepada mereka dan memperingatkan
akan keburukan perbuatan mereka.
Risalah Ayahnda Luth
a.s.
Ayahnda Luth a.s. mengajak kaumnya untuk beriman kepad Allah s.w.t. dan menakut-nakuti mereka akan azab Allah Ta’ala dan menyuruh mereka untuk meninggalkan maksiat-maksiat dan kemungkaran-kemungkaran. Ayahnda Luth a.s. berkata kepada mereka, “Sesungguhnya aku adalah Rasul kepercayaan yang diutus Allah Ta’ala kepada kamu untuk menyampaikan risalah-Nya dan takutlah akan azab Allah Ta’ala, kerjakanlah perintahku yang aku serukan kepadamu, dan aku tidak meminta balasan dari kamu atas petunjuk dan bimbingan yang telah aku berikan kepadamu, kerana balasanku hanyalah dari Allah s.w.t. Raja dan Pemelihara alam semesta. Maka tidaklah patut bagi kamu untuk merusak tabiat-tabiat kamu dan menyalahi aturan hidup yang alami, sehingga kamu berbuat kekejian dengan kaum laki-laki, dan meninggalkan wanita-wanita yang diciptakan Allah Ta’ala untuk menjadi isteri-isteri kamu, kerana sesungguhnya tabiat itu adalah agar laki-laki mengadakan hubungan dengan wanita. Maka mengapakah kamu merusakan tabiat-tabiat kamu dengan melakukan kemungkaran itu? Sesungguhnya kamu benar-benar telah melampaui batas dengan melakukan maksiat ini.”
Akan tetapi, kebanyakan
daripada mereka tidak mengikuti seruan Ayahnda Luth a.s., mereka malah
mengancamnya, seraya berkata, “Jika kamu tidak berhenti menjelek-jelekkan kami,
niscaya kami akan mengusirmu dari negeri kami ini”. Ayahnda Luth a.s. menjawab,
“Sesungguhnya aku mengingkari apa yang kamu kerjakan dan membenci apa yang kamu
lakukan.”
Rujuk Al-Quran surah
Al-Isra’ ayat 160-168, dan Surah Al-Ankabut ayat 28-29.
Dalam kisah Nabi
Ibrahim a.s yang lalu telah diceritakan bahwa para malaikat telah turun
kepadanya sebagai tetamu yang menjelma sebagai anak-anak muda, dan di antara
yang dikhabarkan kepadanya adalah bahwa mereka akan pergi menghancurkan kaum
Nabi Luth a.s. kerana perbuatan mereka yang keji.
Hati Nabi Ibrahim a.s.
tergoncang ketika ia mengetahui bahwa para malaikat akan menghancurkan penduduk
Sodom, kerana di dalam negeri itu terdapat anak saudaranya, Luth a.s., lalu
berkata kepada para malaikat, “Sesungguhnya di dalam negeri itu ada Luth”. Para
malaikat menjawab, “Kami telah mengetahui bahwa di situ ada Luth, dan
kehancuran tidak akan menimpa kecuali atas orang-orang kafir yang tidak beriman
kepada Allah Ta’ala. Sedangkan Luth dan keluarganya dan orang-orang yang
beriman bersamanya, maka sesungguhnya mereka akan selamat seluruhnya, kecuali
isterinya. Sesungguhnya ia akan menerima kehancuran sebagaimana orang-orang
kafir, dan ia tidak akan selamat walaupun ia isteri Luth, kerana ia telah
berbuat keburukan, ia telah mengkianati suaminya dan terus-menerus berada di
dalam permusuhan dan kekafiran.
Rujuk Al-Quran surah
Al-Ankabut ayat 31-32.
Para Malaikat bertamu kepada Ayahnda Luth a.s.
Para malaikat meninggalkan Nabi Ibrahim a.s., lalu pergi menuju negeri Sodom. Bergantilah mereka menjadi tetamu kepada Ayahnda Luth a.s., sedangkan dia tidak mengetahui hakikat mereka. Dan Ayahnda Luth a.s. merasakan dadanya sangat sempit, kerana mereka adalah orang yang sangat baik paras rupanya, dan dia takut kalau-kalau mereka mendapat penganiayaan dari kamumnya.
Namun demikian, bahwa kewajipan menerima tamu itu adalah menjaga mereka dari segala penganiayaan dan menyelamatkan mereka dari segala apa yang dibenci. Maka terbayanglah di dalam benak Ayahnda Luth a.s. bahaya-bahaya yang akan dia terima akibat daripada menerima mereka sebagai tetamu itu. Ayahnda Luth a.s. berkata di dalam hatinya, "Ini adalah hari kebencian dan kesetiaan yang sangat kejam".
Tersebarlah di kalangan kaumnya berita tentang datangnya para tetamu yang berparas tampan kepada Ayahnda Luth a.s. Maka bersegeralah mereka menuju rumahnya dan berkumpul di sekeliling rumah untuk melakukan perbuatan keji dengan para tetamu Ayahnda Luth a.s.
Dan apabila Ayahnda Luth a.s. melihat bahwa kaumnya telah berkumpul di sekitar rumahnya, maka dia berusaha menghalangi niat buruk mereka. Lalu Ayahnda Luth a.s. cuba menawarkan anak-anak perempuannya kepada pemimpin-pemimpin mereka untuk dijadikan isteri (sekadar basa-basi dan dia tidak bermaksud bersungguh-sungguh, semoga dengan demikian mereka merasa malu dan menghentikan niat buruk terhadap tetamunya) sebagai ganti dari perbuatan keji terhadap para tetamunya. Dan Ayahnda Luth a.s. berharap semoga ada di antara mereka seorang lelaki yang mengerti dan mendapat petunjuk kebenaran lagi berpaling dari kebatilan, lalu menolongnya di dalam menolak kezaliman kaumnya.
Kaumnya tidak suka mendengar perkataan Ayahnda Luth a.s., bahkan mereka menjawab, "Sesunggunnya kamu benar-benar tahu bahwa kami tidak mempunyai selera sedikit pun untuk mengahwini anak-anak perempuanmu, dan sesungguhnya tidak ragu-ragu lagi bahwa kamu tahu apa yang kami inginkan."
Ayahnda Luth a.s. mengemukakan kepada tetamunya bahaya yang mengancam mereka, seraya berkata kepada mereka, "Seandainya adanya kamu sekalian bersamaku menambah kekuatan bagiku, sehingga dapat mengadakan perlawanan terhadap mereka, niscaya aku akan menjaga kamu, atau seandainya aku mempunyai sekelompok penolong dan kaum kerabat yang kuat supaya dapat dijadikan sandaran, niscaya aku akan meminta pertolongan mereka untuk menjaga kalian. Akan tetapi aku tidak mempunyai jalan untuk melawan mereka demi menjaga kamu sekalian."
Sila rujuk Al-Quran surah Huud ayat 77 - 80.
Azab Allah s.w.t. terhadap penduduk Sodom.
Dan sedang kekecohan telah menjadi-jadi di depan rumah Ayahnda Luth a.s., sedangkan dia juga belum berhasil untuk memberi pengertian kepada kaumnya, maka Allah Ta'ala perintahkan para malaikat membutakan mata mereka setelah hampir saja mereka mendapatkan keinginan mereka yang diinginkan itu. Maka bercerai-berailah kekuatan mereka, lalu kembali ketempat mereka dalam keadaan hina-dina.
"Dan sesungguhnya mereka telah memujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata meraka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancamanKu."
Tidak lama para malaikat menyamar, lalu mereka menjelaskan hakikat mereka kepada Ayahnda Luth a.s. dan memeritahu kepadanya tentang sebab kedatangan mereka, yaitu mereka akan menghancurkan kaumnya setelah membutakan mata mereka agar tidak dapat selamat dari kehancuran itu dan para malaikat pun akan menyelamatkan Ayahnda Luth a.s. dari kejahatan kaumnya.
Para malaikat berkata kepada Ayahnda Luth a.s., "Mereka tidak akan dapat mencelakakan kamu dan tidak akan mencemarkan namamu terhadap kami. Maka berangkatlah kamu bersama keluargamu pada waktu malam, dan keluarlah dari negeri ini bersama mereka, dan jangan sampai ada seorang pun yang tertinggal di belakang agar ia tidak terkena azab yang mengerikan ini. Adapun isterimu yang menghianatimu, maka biarkanlah, jangan sampai ia termasuk orang-orang yang keluar bersamamu, kerana ia harus menerima kehancuran yang telah ditakdirkan menimpa kaummu. Dan sesungguhnya waktu kehancuran mereka itu pada waktu subuh, dan itu sudah dekat."
Dan tatkala azab yang ditakdirkan Allah Ta'ala atas mereka itu terjadi, maka dibalikkan negeri itu, yang di atas dijadikan berada di bawah, sambil mereka dihujani dengan batu-batu dari tanah yang keras terbakar, susul-menyusul berjatuhan di atas mereka sebagai azab dari Allah Ta'ala bagi mereka. Dan azab Allah Ta'ala tidaklah jauh dari orang-orang yang zalim lagi fasik.
Sila rujuk Al-Quran surah Huud ayat 81-83.
(Al-Quran surah Al-Qamar ayat 37)
Tidak lama para malaikat menyamar, lalu mereka menjelaskan hakikat mereka kepada Ayahnda Luth a.s. dan memeritahu kepadanya tentang sebab kedatangan mereka, yaitu mereka akan menghancurkan kaumnya setelah membutakan mata mereka agar tidak dapat selamat dari kehancuran itu dan para malaikat pun akan menyelamatkan Ayahnda Luth a.s. dari kejahatan kaumnya.
Para malaikat berkata kepada Ayahnda Luth a.s., "Mereka tidak akan dapat mencelakakan kamu dan tidak akan mencemarkan namamu terhadap kami. Maka berangkatlah kamu bersama keluargamu pada waktu malam, dan keluarlah dari negeri ini bersama mereka, dan jangan sampai ada seorang pun yang tertinggal di belakang agar ia tidak terkena azab yang mengerikan ini. Adapun isterimu yang menghianatimu, maka biarkanlah, jangan sampai ia termasuk orang-orang yang keluar bersamamu, kerana ia harus menerima kehancuran yang telah ditakdirkan menimpa kaummu. Dan sesungguhnya waktu kehancuran mereka itu pada waktu subuh, dan itu sudah dekat."
Dan tatkala azab yang ditakdirkan Allah Ta'ala atas mereka itu terjadi, maka dibalikkan negeri itu, yang di atas dijadikan berada di bawah, sambil mereka dihujani dengan batu-batu dari tanah yang keras terbakar, susul-menyusul berjatuhan di atas mereka sebagai azab dari Allah Ta'ala bagi mereka. Dan azab Allah Ta'ala tidaklah jauh dari orang-orang yang zalim lagi fasik.
Sila rujuk Al-Quran surah Huud ayat 81-83.
Dan negeri yang ditimpa
azab itu adalah negeri yang sekarang dikenal dengan Laut Mati atau Danau
Luth. Sebagian sarjana berpendapat bahwa
Laut Mati belum ada sebelum peristiwa tersebut. Laut itu ada disebabkan
goncangan yang membuat bagian atas dari negeri ini berada di bawah, bahkan
menjadi lebih rendah dari permukaan air laut sekitar empat ratus meter. Dan
pada tahun-tahun yang lalu telah tersiar berita-berita tentang penemuan
peninggalan kota-kota kaum Sodom di sekitar Laut Mati.
Wallahu'alam...
Sekian wassalam.
Wallahu'alam...
Sekian wassalam.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan