Ayahnda

Ayahnda

Jumaat, 11 Januari 2013

Kisah Ayahnda Syu’aib a.s. diutus kepada kaum Madyan dan Aikah.

Pelangi Penuh 
Hamba snap pada 22/12/2012 semasa perjalanan ke Seberang Jaya

Assalammu'alaikum...wrt, hari ini Jumaat 11/01/2013M bersamaan 28/02/1434H juga bersamaan 22/01/10,001 tahun PuSaka yakni telah berlalu 21hari dari tarikh 'keramat' 21/12/2012M. Dalam artikel kali ini hamba kongsi bersama saudara/i kisah kaum Madyan dan penduduk Aikah yang telah dibinasakan (bagai peristiwa kehancuran digambarkan dalam filem 2012) oleh Allah Ta'ala kerana keingkaran dan kezaliman mereka terhadap seruan Ayahnda Syu'aib a.s. yang telah diutuskan kepada mereka.

Ayahnda Syu’aib a.s. adalah salah seorang Nabi dari empat Nabi yang berkebangsaan Arab, Yakni Hud a.s., Shalih a.s., Syu’aib a.s. dan Muhammad s.a.w. Dikisahkan bahwa Ayahnda Syu’aib a.s. diberi julukan Khatibu ‘l-Anbiya’ kerana kefasihannya, balaghahnya, dan kelancarannya berbicara dalam berdakwah kepada kaumnya, agar mengimani kerasulannya.

Kaum Ayahnda Syu’aib a.s. adalah orang-orang Madyan (dikenali juga sebagai bangsa Madan, Mada, Madaya atau Madi), suatu perkampungan di daerah Mi’an terletak antara Syam dan Hijaz dekat danau Luth. Mereka itu keturunan Madyan ibnu Ibrahim a.s. (anaknda Nabi Ibrahim a.s. dari Isteri ketiga yakni Ibunda Keturah). Pencarian atau sumber pendapatan mereka adalah berdagang, kerana kota tersebut merupakan pangkalan kafilah-kafilah saudagar.


1. Kesesatan Kaum Madyan.

Orang-orang Madyan sudah tidak beriman kepada Allah Ta’ala dan menyembah selain Allah, di samping sebagai orang-orang yang paling licik dan curang dalam transaksi jual-beli. Jika mereka melakukan penjualan selalu mengurangai timbangan atau takaran. Kerananya Allah Ta’ala mengutus seorang Nabi dari kalangan mereka sendiri, yaitu Ayahnda Syu’aib a.s. Segera Ayahnda Syu’aib a.s. berdakwah mengajak beribadah hanya kepada Allah Ta’ala, dengan bekal mukjizat yang Allah Ta’ala berikan.

Ayahnda Syu’aib a.s. mencegah kaumnya agar tidak melanjutkan perbuatan-perbuatan buruk, dan menganjurkan mereka berbuat adil, di samping memperingatkan akibat dari perbuatan sesat. Ayahnda Syu’aib a.s. memperingatkan mereka bahwa sisa harta halal yang merupakan anugerah Allah Ta’ala kepada mereka, lebih baik daripada harta melimpah yang mereka kumpulkan melalui jalan haram.

Walaupun perkataan dan ucapan-ucapan Ayahnda Syu’aib a.s. dipercayai oleh kaumnya, tetapi masih tidak dapat mencegah mereka dari perbuatan-perbuatan buruk. Ayahnda Syu’aib a.s. adalah penasihat yang dapat dipercayai.

Sila lihat firman Allah Ta’ala dalam surah Hud ayat 84 hingga 86.
Dan firman Allah Ta’ala dalam surah al-A’raf ayat 85.


Di antara perbuatan sesat kaum Madyan ialah mereka duduk-duduk ditengah jalan mencegat orang-orang yang akan mendatangi dakwah Ayahnda Syu’aib a.s. ke jalan Allah Ta’ala. Di samping itu mereka menghina kerasulan (risalah Ayahnda Syu’aib a.s.), dan mengancam orang-orang Mu’min. Ayahnda Syu’aib a.s. melarang perbuatan mereka itu dan mengingatkan tentang nikmat Allah Ta’ala yang diberikan kepada mereka. Allah Ta’ala telah melipatgandakan harta dan memberikan kekayaan setelah merasakan kemiskinan, agar mereka mengkaji sejarah dan dapat mengambil iktibar tentang siksa Allah Ta’ala terhadap orang-orang yang berbuat kerusakan di dunia ini.

Kemudian Ayahnda Syu’aib a.s. mengemukakan pendapatnya, “Sesungguhnya kamu sekalian terdiri dari orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan dakwahku. Di antara kalian, ada orang yang kufur kepada Allah Yang Maha Bijaksana, agar mengadili masalah ini.”

Firman Allah Ta’ala dalam surah al-A’raf ayat 86 dan 87,

“Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu (berjumlah) sedikit, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerosakan. Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, maka bersabarlah hingga Allah menetapkan hukumnya di antara kita, dan Dialah Hakim yang sebaik-baiknya.”

Kenangan di Makam Purba (Makam Sultan Muhyiddin Mansor Syah) Ulu Melaka, Langkawi.


2. Penghinaan Terhadap Ayahnda Syu’aib a.s.

Orang-orang mencemohkan kata-kata Ayahnda Syu’aib a.s. dan mengejek, “Hai, apakah solatmu yang berbekas dalam dirimu sehingga engkau menjadi orang cerdik bijaksana, mengajak kami meninggalkan patung-patung sesembahan nenek moyang kami, untuk tidak membelanjakan harta kekayaan sesuai dengan kehendak kami? Bagaimana sikap seperti itu datang dari dirimu, padahal engkau bagi kami adalah orang yang bersifat penyantun lagi bijaksana?”

Ayahnda Syu’aib a.s. menjawab, “Hai kaumku, ceritakanlah kepadaku, andaikata kamu sekalian mempunyai alasan yang kuat lagi meyakinkan (tentang pendapatmu itu). Dan berilah kami rezeki yang lebih baik dari pemberian Tuhanku itu, andaikata kamu sekalian benar. Mana mungkin aku mengingkari Tuhan itu, apalagi mengingkari perintah dan larangan-Nya? Sesungguhnya dengan contoh dan nasihat yang ku sampaikan itu, aku tidak bermaksud lain, kecuali menunjukkan yang benar. Sekali-kali aku tidak dapat menunjukkan kebenaran itu kalau tidak ada pertolongan dan ketentuan Allah. Kerana hanya kepada Allah aku menyandarkan diri dan mengembalikan segala persoalan.”

Kemudian, Ayahnda Syu’aib a.s. melanjutkan perkataannya, “Hai kaumku, hendaknya pertentangan antara aku dan kamu ini janganlah sampai berlarut-larut hingga menyebabkan aku bersikap kejam terhadap kekufuran, yang dapat mengakibatkan kamu sekalian ditimpa musibah seperti kaum Nuh, Hud, Shalih, dan sebab-sebab kehancuran kaum Luth yang sebenarnya mempunyai ciri-ciri yang serupa dengan kalian. Oleh sebab itu, ambil-lah pelajaran dari mereka sehingga kamu tidak tertimpa musibah yang mereka deritai, dan mohon ampunlah kepada Allah atas dosa-dosa yang kamu lakukan. Kembalilah ke jalan Allah dengan penuh penyesalan, sesungguhnya Allah Maha Penyayang dan Pengampun kepada hamba-hambaNya yang bertaubat.”

Sila lihat surah Hud ayat87 hingga 90.


3. Ancaman Terhadap Ayahnda Syu’aib a.s.

Demikianlah keadaan dakwah Ayahnda Syu’aib a.s. terhadap kaumnya, yang selalu mendapat tentangan dan ancaman para pembesar mereka, “Kami benar-benar akan mengusir kamu beserta orang-orang yang beriman dari kota kami ini, kecuali jika kalian kembali memeluk agama kami yang kamu tinggalkan itu.”

Ayahnda Syu’aib a.s. menjawab ancaman mereka, “Apakah kami harus kembali kepada ajaran-ajaran agama kalian yang kami benci kerana kerusakan ajarannya itu? Tidak mungkin, kerana apabila kami kembali kepada agamamu, berarti kami berbohong kepada Allah dan berbuat sesuatu yang tidak diperintahkan oleh-Nya. Padahal, Dia telah memberi petunjuk jalan yang benar. Tidak layak akau kembali kepada agama kalian kerana menurutkan kehendak dan kesenangan kamu belaka kecuali kalau Allah menghendakinya. Tetapi hal itu sekali-kali tidak mungkin kerana Tuhan kami Maha Mengetahui tentang perbuatan-perbuatan kami dan tidak mungkin memberi ridha untuk kembali kepada kebatilan-kebatilan kalian. Dia Maha Suci, Maha Mengetahui segala sesuatu. Kami hanya dapat memanjatkan doa kepada-Nya untuk memberi keputusan dengan adil tentang masalah kalian dan kami. Dia adalah seadil-adil Hakim.”

Sila lihat Firman Allah Ta’ala dalam surah al-A’raf ayat 88 dan 89.


Kemudian kaumnya kembali mengancam untuk merajamnya, dan mengatakan bahwa perbuatan itu jika dilakukan sejak dahulu, sampai sekarang pun takkan ada orang yang akan menghalanginya. Menurut mereka , tidak melakukan siksaan terhadap Ayahnda Syu’aib a.s. kerana suatu kebaikan keluarganya saja, bukan berarti keluarga Ayahnda Syu’aib a.s. termasuk orang-orang mulia yang dapat menghalangi mereka untuk membunuhnya.



Ayahnda Syu’aib a.s. menjawab, “Apakah keluargaku lebih patut kamu santuni daripada Allah Ta’ala, sehingga kamu campakkan wasiat-wasiatNya jauh-jauh dari kalian? Ingatlah, sesungguhnya Tuhanku Mengetahui segala sesuatu, dan akan memberi balasan terhadap manusia sesuai dengan amal perbuatannya.”

Sila rujuk firman Allah Ta’ala dalam surah Hud ayat 91 dan 92.


4. Kehancuran Kaum Madyan.

Datanglah perintah Allah Ta’ala untuk menghancurkan kaum Madyan sebagai balasan kelalaian-kelalaian mereka. Ayahnda Syu’aib a.s. dan orang-orang beriman diselamatkan kerana kasih sayang-Nya.  Orang-orang kafir disambar petir yang amat dahsyat diiringi gempa bumi yang mengakibatkan mereka terjungkir balik, mati bergelimpangan dan tersapu bersih (bagai peristiwa kehancuran digambarkan dalam filem 2012). Habislah riwayat mereka, lenyaplah bekas-bekas peninggalan, bahkan seolah-olah mereka tidak pernah bertempat tinggal di kota itu.

Kehancuran kaum Madyan dan jauhnya mereka dari rahmat Allah Ta’ala sama halnya dengan kehancuran kaum Tsamud.

Firman Allah Ta’ala, “Dan  tatkala dating azab Kami, Kami selamatkan Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dia dengan rahmat yang besar dari Kami, tetapi orang-orang yang zalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya. Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, kebinasaanlah bagi penduduk Madyan sebagaimana kaum Tsamud telah binasa.”

Surah Hud ayat 94 dan 95.

Ayahnda Syu’aib a.s. melihat kehancuran kaumnya, kemudian berpaling meninggalkan mereka seraya berkata menghibur diri atas kengerian peristiwa yang menimpa mereka itu. “Aku telah sampaikan risalah Tuhanku pada kalian. Andaikan kalian mengamalkannya, niscaya akan menemui kebahagiaan. Aku telah sampaikan nasihat dengan cara sebaik-baiknya kepada kalian. Tetapi kalian bertahan dalam kesesatan. Bagaimana mungkin aku bersedih atas kehancuran kalian padahal kehancuran itu akibat logis atas kekufuran dan kelalaian kalian?”

Lihat surah al-A’raf ayat 93.


5. Ashhabu‘l-Aikah.

Sesudah Allah Ta’ala menghancurkan kaum Madyan dan menyelamatkan Ayahnda Syu’aib a.s. beserta pengikutnya, Allah Ta’ala mengutus Ayahnda Syu’aib a.s. kepada Ashhabu’l-Aikah yang tinggal di daerah subur dekat Madyan. Daerah itu dihuni oleh orang-orang yang hidupnya seperti kaum Madyan, selalu menghambakan diri pada nafsu dan berbuat maksiat.

Ayahnda Syu’aib a.s. berkata kepada mereka, “Aku diutus Tuhan untuk memberi petunjuk dan dipercaya menyampaikan risalah kepada kalian. Maka takutlah akan azab Allah dan ikutilah aku dalam menuruti perintah Allah. Sungguh aku tidak meminta upah dalam memberi petunjuk kepada kalian, tetapi Allah yang akan memberi pahala kepadaku.”

Di antara nasihat yang diberikan Ayahnda Syu’aib a.s. kepada mereka adalah, agar mereka jujur dalam menimbang dan menakar untuk orang lain. Jangan sampai mengurangi hak mereka, jangan membuat kerusakan di dunia dan agar mereka takut kepada Allah Ta’ala yang menciptakan mereka dan umat yang kuat sebelum mereka.

Nasihat tersebut tidak berbekas sama sekali dalam hati bahkan mereka membantah, “Engkau adalah seorang yang terkena sihir sehingga engkau dapat berkata demikian. Engkau sebenarnya orang yang seperti kami juga, tidak mungkin engkau mempunyai kelebihan dibanding kami dalam masalah risalah! Menurut hemat kami apa yang engkau sampaikan kepada kami adalah dusta, cobalah meminta kepada Tuhan engkau agar menurunkan siksa dari langit kepada kami.”

Ayahnda Syu’aib a.s. menjawab, “Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengetahui maksiat yang kalian lakukan dan siksa yang patut menimpamu pada saat yang telah ditentukan.”


Kaum itu terus-terus membohongi Ayahnda Syu’aib a.s., maka Allah Ta’ala menurunkan siksa kepada mereka. Allah Ta’ala menurunkan hawa sangat panas yang menyesakkan nafas mereka, sehingga mereka keluar mencari tempat yang luas, agar mendapat tiupan udara segar.

Tiba-tiba terdapat awan yang menaungi, sehingga dengan ramai dan rasa riangnya berkumpul di bawah awan tersebut. Tiba-tiba datanglah angin kencang melemparkan mereka, dibayangi awan hitam pekat dan guntur yang menghancurkan. Hari itu merupakan siksa yang dahsyat dan sangat mengerikan (bagai peristiwa kehancuran digambarkan dalam filem 2012).

Sila rujuk surah Asy-Syu'ara’ ayat 176 hingga 191.

Wallahu'alam.


Sekian, wassalam.

@ 5.55ptg 11/01/2013 Derang, Kedah.

9 ulasan:

  1. salam sejahtera Ab,semoga berbahagia selalu...terima kasih buat perkongsiannya...:)

    BalasPadam
    Balasan
    1. KISAH NYATA..............
      Ass.Saya IBU SERI HASTUTI.Dari Kota Surabaya Ingin Berbagi Cerita
      dulunya saya pengusaha sukses harta banyak dan kedudukan tinggi tapi semenjak
      saya ditipu oleh teman hampir semua aset saya habis,
      saya sempat putus asa hampir bunuh diri,tapi saya buka
      internet dan menemukan nomor Ki Jaya,saya beranikan diri untuk menghubungi beliau,saya dikasi solusi,
      awalnya saya ragu dan tidak percaya,tapi saya coba ikut ritual dari Ki Jaya alhamdulillah sekarang saya dapat modal dan mulai merintis kembali usaha saya,
      sekarang saya bisa bayar hutang2 saya di bank Mandiri dan BNI,terimah kasih Ki,mau seperti saya silahkan hub Ki
      Jaya Taat Pribadi di nmr 0823 4704 5525 Kiyai Jaya,indahnya berbagi,assalamu alaikum.

      KEMARIN SAYA TEMUKAN TULISAN DIBAWAH INI SYA COBA HUBUNGI TERNYATA BETUL,
      BELIAU SUDAH MEMBUKTIKAN KESAYA !!!

      ((((((((((((DANA GHAIB)))))))))))))))))

      Pesugihan Instant 10 MILYAR
      Mulai bulan ini (juli 2015) Kami dari padepokan mengadakan program pesugihan Instant tanpa tumbal, serta tanpa resiko. Program ini kami khususkan bagi para pasien yang membutuhan modal usaha yang cukup besar, Hutang yang menumpuk (diatas 1 Milyar), Adapun ketentuan mengikuti program ini adalah sebagai berikut :

      Mempunyai Hutang diatas 1 Milyar
      Ingin membuka usaha dengan Modal diatas 1 Milyar
      dll

      Syarat :

      Usia Minimal 21 Tahun
      Berani Ritual (apabila tidak berani, maka bisa diwakilkan kami dan tim)
      Belum pernah melakukan perjanjian pesugihan ditempat lain
      Suci lahir dan batin (wanita tidak boleh mengikuti program ini pada saat datang bulan)
      Harus memiliki Kamar Kosong di rumah anda

      Proses :

      Proses ritual selama 2 hari 2 malam di dalam gua
      Harus siap mental lahir dan batin
      Sanggup Puasa 2 hari 2 malam ( ngebleng)
      Pada malam hari tidak boleh tidur

      Biaya ritual Sebesar 10 Juta dengan rincian sebagai berikut :

      Pengganti tumbal Kambing kendit : 5jt
      Ayam cemani : 2jt
      Minyak Songolangit : 2jt
      bunga, candu, kemenyan, nasi tumpeng, kain kafan dll Sebesar : 1jt

      Prosedur Daftar Ritual ini :

      Kirim Foto anda
      Kirim Data sesuai KTP

      Format : Nama, Alamat, Umur, Nama ibu Kandung, Weton (Hari Lahir), PESUGIHAN 10 MILYAR

      Kirim ke nomor ini : 0823 4704 5525
      Atau kunjungi web http://pesugihaninstan.jw.lt/
      SMS Anda akan Kami balas secepatnya

      Maaf Program ini TERBATAS .

      Padam
  2. Salam sejahtera jua buat puteri jalanan yang bersinar-sinar cahayanya, sama-sama kasih.
    Senyum-senyum selalu dan ceria-ceria selalu...

    BalasPadam
  3. banyk ilmu tentang agama Na dapat bila dtg Entry ni..
    nice sharing btw..

    BalasPadam
  4. Alhamdulillah.... sama-sama kita berkongsi dan menghayati ilmu kurniaan Allah Ta'ala ini... semoga kita semua selamat dan bahagia di dunia dan di akhirat...aminnn...

    Terima kasih cik Jna Marcello kerana sudi bertandang dan berkongsi pendapat di sini....

    BalasPadam
  5. haizz macamana cerita pasal nabi tapi buat bidaah therhadap nabi ibrahim beristeri 3.

    BalasPadam
  6. Terima kasih Anonymous18 February 2013 22:24, Ya sememangnya Nabi Ibrahim a.s. mempunyai 3 orang isteri.... Semoga kita semua ditunjuki jalan yang lurus oleh Allah Ta'ala... Apakah 'Bidaah' yang saudara maksudkan?

    BalasPadam
    Balasan
    1. apa nas yang mengatakan Nabi ibrahim beristeri 3?

      Saidina Umar pernah pergi mendengar ahli kitab untuk meluaskan pengetahuan tapi ditegah Rasullulah.

      Padam
    2. Saudaraku Tanpa Nama yang bernama sebenarnya.
      Tidak perlu kita bersusah payah untuk mencari nas tentang Nabi Ibrahim beristeri 3 atau 4 pun... sbb kenyataan tersebut tidak akan menjejaskan iman atau ibadah kita. wallahu 'alam. Terima kasih kerana sudi bertanya. Wassalam.

      Padam