Ayahnda

Ayahnda

Jumaat, 30 Disember 2011

Warkah daripada Ayahnda Imam al-Ghazali buat seluruh umat Baginda Nabi Muhammad s.a.w.



Kepada Seluruh Ulama Terkemuka

Nabi s.a.w. telah bersabda, “Dunia ini nyata-nyata bersifat keji dan jahat. Ia telah jatuh ke dalam kehinaan yang luar biasa. Segala sesuatu yang ada di dalamnya terkutuk, kecuali apa-apa yang benar-benar ditujukan kepada Allah.”

Orang-orang yang menjalani kehidupan menurut adat kebiasaan, munafik dan penuhi kehendak peribadi serta menyibukkan diri dalam menumpuk kekayaan, hanyalah menanam benih-benih kerusakan dan kecelakaan yang, mengakibatkan kehancuran muka bumi. Dunia ini adalah sarana, sedangkan akhirat adalah tujuan. Orang bijaksana adalah orang yang mengumpulkan amal-amal baik di sini sebagai bekal perjalanannya menuju akhirat. Nabi s.a.w. telah memperingatkan hal yang sama di dalam hadis : “Wang yang diperoleh dengan jujur adalah sumber kekuatan yang amat besar bagi seorang manusia yang jujur.”

Kebajikan-kebajikan yang terbaik adalah suka menghormati para ulama dan muttakin, dan wang yang terbaik adalah sedekah kepada mereka. Tidak ada jalan keselamatan yang lebih daripada melegakan hati hamba-hamba Allah yang takwa.
Salam takzim,
Al-Ghazali


Kepada Para Pemimpin Di Seluruh Dunia
 Allah berfirman, “Dan siapapun yang melakukan perbuatan baik walau hanya seberat zarah, Dia akan melihatnya nanti. Dan siapapun melalukan perbuatan jahat walau sebesar zarah, Ia pun akan melihatnya nanti.” (Surah Az-Zalzalah : ayat 7 dan 8)

Tingkahlaku manusia; ucapan dan diamnya, kedermawanan atau keserakahannya, adalah khazanah agung yang tak boleh terpisah dari manusia. Itu semua adalah benih-benih kecelakaan yang ia taburkan ke segala arah. Meskipun ia acuh tak acuh terhadap apa yang ia kerjakan, tetapi para Malaikat penjaga mencatat perbuatan baik atau jahat yang dilakukan manusia. Allah selalu dekat kepada orang-orang yang mencari-Nya. Sementara itu, hanya orang-orang tersingkir terlalu jauh daripada-Nya sajalah yang tidak mengingati-Nya. Juga dengan tindakan-tindakannya, ia tak dapat mengakui bahwa Ia (Yang Maha Hadir dan Maha Tahu) mengetahui dan melihat segala yang dikerjakannya.
 Pada saat manusia mati, daftar perbuatan-perbuatannya sejak awal hingga akhir hayatnya ditunjukkan kepadanya, “Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan yang dihadapkan kepadanya, begitu juga kejahatan yang telah dikerjakannya, ia ingin kalau sekiranya antara ia dan hari itu ada masa yang jauh. Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)Nya dan Allah sangat Penyayang terhadap hamba-hambaNya.” (Al-Quran surah ali-Imran ayat 30)

Nanti perbuatan baik seberat zarah sekali pun akan ditempatkan dalam satu lengan timbangan, sedang perbuatan jahat dalan satu yang lain. Manusia akan dihadapkan pada keputusan Neraca (Mizan) dan dia akan sangat khawatir dan gelisah untuk mengetahui lengan timbangan mana yang naik dan mana yang turun. 

 Adapun orang-orang yang berat timbangan kebaikannya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan orang-orang yang ringan timbangan kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawariyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? Yaitu api yang sangat panas.” (Surah al-Qaari’ah : ayat 6 – 11)

Pada hari itu, timbangan (kebaikan) orang-orang kaya akan ringan, kerana mereka menghabiskan wang mereka untuk memuaskan nafsu-nafsu kebinatangan mereka, sedang timbangan (kebaikan) orang-orang yang hina (miskin) akan berat, kerana mereka menggunakan wang mereka untuk menjalankan perintah-perintah Allah. Orang yang menghabiskan seluruh kekayaannya untuk bersedekah, akan memperolehi keselamatan yang sempurna dan pasti akan terhindar dari bahaya yang terdapat dalam pemilikan benda-benda keduniaan. 

Abu Bakar Siddiq r.a. menghabiskan tanah dan hartanya yang banyak, dan meletakkannya di kaki Nabi s.a.w. Ketika ditanya apa yang ditinggalkannya bagi kerabatnya, Abu Bakar Siddiq r.a. menjawab, “Saya yakin bahwa Allah dan RasulNya akan menganugerahkan saya keuntungan yang cukup, agar dapat menawarkan kegelisahan saya unutk nafkah keluarga saya”. Peristiwa ini terjadi ketika suatu kali Nabi s.a.w. menyatakan, “Orang-orang kaya telah hancur. Hanya yang menebarkan kekayaannya ke segala arah sahajalah yang bertahan hidup; yang membantu orang miskin dan melaksanakan perintah-perintah Allah”.

Kerana manusia bersifat kikir dan tidak ingin membelanjakan wangnya kecuali untuk kepentingan pribadinya sendiri, maka wajiblah atasnya membelanjakan wangnya hanya bagi orang-orang yang benar-benar memerlukan bantuan kewangannya, agar Allah s.w.t. menganjarnya berlipat kali ganda di Hari Pengadilan yaitu ketika nilai tukar bagi satu perak yang diberikan kepada orang yang memerlukan lebih daripada seribu perak.

 Wang yang disedekahkan oleh seseorang kaya mesti diperolehi secara jujur dan dibagikan di antara para ulama dan Muttaqien yang tidak memiliki sumber pendapatan dapat menjadi sandaran di masa-masa sulit. Allah s.w.t. berfirman, 

 Wahai orang-orang yang beriman, jangan sia-siakan pemberian sedekahmu dengan menyebut-nyebut dan melukai perasaan penerimanya, seperti orang yang menafkahkan hartanya kerana riya’ kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.” (Al-Quran surah al-Baqarah ayat 264)
Sahabat Anda yang tulus,
Al-Ghazali


Kepada Siapa saja yang Berkepentingan.

Nabi s.a.w. telah memperingatkan : “Yang paling ditakuti dan yang paling aku takutkan terjadi atas umat-umatku adalah ilmuan (ulama) yang jahat.” Ilmuan yang jahat (ulama-us-suu’) akan merasakan penderitaan dan kesedihan tanpa akhir.
Ulama dapat dikelompokkan menjadi tiga :
  1. Ulama-ulama yang jahil dan najis; mereka memiliki satu jenis kepandaian yang bukan merupakan pengetahuan. Mereka tidak mengharap dan tidak pula menginginkan kebenaran abadi yang dikenal lewat pengalaman. Mereka dituturkan oleh firman Allah dalam Al-Quran berikut ini : 

Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka itulah orang-orang yang acuh tak acuh (pada hakikat-hakikat kehidupan abadi). Pastilah mereka di Hari Pengadilan termasuk orang-orang rugi.” (Surah An-Nahl : ayat 108 dan 109)
  1. Ulama-ulama yang perasaan-perasaannya tidak ada isinya, yang duduk berpangku tangan dan terus memikirkan keluh kesah mereka kerana tidak pernah melakukan sesuatu amal baik apapun.

  2. Ulama-ulama yang menjaga cara para muslim salaf (terdahulu) dan orang-orang yang termasyur di antara mereka – yakni para sahabat Nabi s.a.w. – sebagai lintasan yang benar menuju tujuan puncak, yaitu pencapaian keakraban dengan Allah dan kedamaian akhir dalam penglihatan yang indah. Ketika kedekatan akhir telah diperolehi, jiwa-jiwa mereka menjadi terserap ke dalam Ketuhanan. Beruntunglah mata yang telah melihat mereka atau orang-orang yang telah melihat mereka. Anda tidak tahu betapa saya sangat ingin untuk dapat melihat mereka dengan mata kepala saya sendiri.

Berikut ini adalah ayat Al-Quran yang ditujukan bagi ketiga kelompok ini. 
 
Tetapi sebagian mereka menganiaya diri mereka sendiri dan sebagian di antara mereka ada yang melampaui orang-orang lain dengan amal-amal baik dengan kehendak Allah.” (Surah Faathir : ayat 32)

Saya berdoa kepada Allah s.w.t. agar Ia memasukkan kita di antara hamba-hambaNya yang paling ikhlas dan menyelamatkan kita dari tipuan orang-orang yang mencampakkan diri dalam kesenangan-kesenangan duniawi.

 Allah s.w.t. telah menyediakan karuniaNya bagi orang-orang takwa yang berpaling dari benda-benda dan kesia-siaan duniawi dan menghindarkan diri dari hal-hal yang dilarang. Hanya ada sedikit manusia di antara ribuan yang “mencari pengetahuan” – dalam arti yang sebenarnya istilah itu – dan menjauhkan diri dari kesenangan, kekayaan dan kekuasaan yang merupakan sasaran umum kebanyakan manusia. Masih sedikit di antara para ulama yang mengetahui hal-hal tersebut berdasarkan limpahan karunia dan bukan penelitian-penelitian yang penuh tumpuan atau perjuangan yang melelahkan dalam mencapainya.

Yang lebih sedikit lagi di antara manusia yang memiliki pengetahuan adalah yang menjadikan Allah s.w.t. dan dunia rohani sebagai hakikat-hakikat yang selalu hadir dalam kerutinan kehidupan sehari-hari. Pengetahuannya mengungkapkan pada mereka bahwa semua kebingungan yang mengganggu mesti dihilangkan secara keseluruhan, sehingga hati dapat dimurnikan dari segala sesuatu yang bukan Allah s.w.t. Merekalah orang-orang yang memiliki pengetahuan agama, yang bertindak sesuai denganNya dan mengajar orang lain. Mereka percaya bahwa perhatian yang diberikan kepada teori dan praktek memiliki nilai dan proporsinya tersendiri.


Tidak salah lagi, mereka adalah pribadi-pribadi agamawi yang paling terkemuka dan paling tinggi.

 Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (Surah As-Sajdah : ayat 24). 
 
Mereka tidak termasuk di antara orang-orang yang dikatakan dalam ayat; 

 Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami atau pengetahuan tentang isi Al-Kitab. Kemudian ia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu, lalu ia diikuti oleh syaitan sampai tergoda. Maka jadilah ia termasuk orang-orang tersesat.” (surah Al-A’raaf : ayat 175)

Sangatlah sedikit orang yang memiliki bakat untuk mencapai pengetahuan sejati dan dianugerahi ketakwaan. Biasanya mereka terus ditempel oleh syaitan, dan tahap-tahap kemajuan menaik mereka dicegat oleh kegiatan-kegiatan syaitan yang merusak. Kerabat-kerabat yang dekat, sahabat-sahabat, wang dan kekayaan dirasakan sebagai kebingungan yang mengganggu di samping keretakan dan permusuhan yang telah meruntuhkan banyak keluarga. Orang yang mencegah seorang cendekiawan dari berjalan terus dengan prospek kajian-kajiannya, dapat disamakan dengan syaitan-syaitan yang tujuan satu-satunya adalah mengganggu cendekiawan di dalam kajian-kajiannya. Saya percaya bahwa ia memiliki segala sesuatu yang perlu bagi terciptanya kecendekiawanan sejati dalam dirinya dan cukup pantas dikaruniai pengetahuan dan pencerahan terbaik.

Anda mesti dapat memberinya fasiliti-fasiliti yang diperlukan agar ia dapat mencapai ketinggian pengetahuan dan kesempurnaan. Supaya dengan tindakan itu anda akan diganjari di dunia dan di akhirat. Tetapi jika setiap saat anda paksakan ia mesti pulang tanpa menyelesaikan kajiannya, anda akan merusakkan seluruh rencana belajarnya sama sekali. Anda bukannya mebjadi penolong baginya, malah akan sangat merusaknya. Jika anda tidak tahan diri dari melakukan hal ini, anda akan dianggap termasuk kelompok orang yang meletakkan hambatan-hambatan di jalanan para murid dan mencegah mereka dari mencapai pengetahuan. Nabi s.a.w. telah bersabda : “Jangan membantu syaitan-syaitan melawan saudara-saudaramu.”

Setiap orang telah diberi satu tugas khusus dan sungguh mudah bagi seseorang untuk melaksanakan tugas – yang untuknya ia diciptakan. Orang yang dirahmati adalah orang yang telah diciptakan unutk mengerjakan amal-amal baik dan menolong orang lain dalam hubungan ini. “Setiap ilmu ada masyarakatnya sendiri. Masing-masing orang mendapat kemudahan bagi segala sesuatu yang ia diciptakan sesuai untuknya.”

Salam takzim,
Al-Ghazali

Khamis, 22 Disember 2011

Umat Islam Warganegara Malaysia 3 : Nasihat Khas Hj. Abdul Wahab (Amir Pakistan)


 
Bahagian Terakhir.

Assalamu’alaikum…wrt.

Tuan-tuan yang mulia, kita selalu kata saya orang Pakistan, saya orang Malaysia tetapi sebenarnya kita adalah umat nabi Muhammad s.a.w. Allah s.w.t. jadikan kita umat Nabi Muhammad s.a.w., Allah ta’ala hantar kita seperti mana baginda s.a.w. dihantar untuk umat seluruh alam sehingga hari kiamat. Setiap kita ini bertanggungjawab untuk agama seluruh alam sampai hari kiamat. Seperti mana Allah s.w.t. terima doa Nabi Muhammad s.a.w., orang yang sudah membuat keputusan bahawa dia bertanggungjawab untuk agama sampai hari kiamat, Allah s.w.t. akan terima doa dia seperti mana Allah ta’ala terima doa Nabi Muhammad s.a.w. Firman Allah ta’ala : “Wahai Muhammad, beritahu kepada mereka bahawa Aku mengutuskan kamu untuk menghadapkan manusia kepada Allah. Kamu dihantar untuk mengajak manusia kepada Allah.”


Wahai manusia kenal-lah Allah, yakin-lah kepada Allah, Allah yang menciptakan, Allah yang berkuasa, Allah yang buat segala-galanya, kenal Allah, terima Allah, kamu akan Berjaya. Allah bersama kita, kita kena usaha untuk dapat hidayat, kita kena bertaubat kepada Allah. Kita kata kita orang Malaysia, kita jatuhkan kedudukan kita di sisi Allah, kita bukan untuk Malaysia sahaja, tapi kita dihantar oleh Allah untuk manusia seluruh alam sampai hari kiamat. Allah akan jadikan fikir dan doa kita memberi kesan ke seluruh alam. Wanita-wanita kita di rumah, bila mereka duduk di rumah, mereka fikir hidayat untuk seluruh alam, mereka niat baik untuk seluruh alam, doa mereka akan di terima untuk asbab hidayat kepada umat seluruh alam hingga hari kiamat. Dengan doa mereka Allah s.w.t. akan ubah hati manusia seluruh alam. Kita kena taubat kepada Allah s.w.t. dengan hati yang benar-benar memohon ampun daripada Allah s.w.t., “Ya Allah, selama ini kami tidak sedar macam mana Nabi s.a.w dihantar untuk sebarkan agama Islam kesuluruh alam, kami tidak anggap diri kami ini juga dihantar untuk sebarkan Islam ke seluruh alam, kami tidak menjadikan maksud hidup nabi s.a.w. sebagai maksud hidup kami. Ampunkanlah kami ya Allah.” Semoga dengan taubat yang bersungguh-sungguh, Allah s.w.t. terima taubat kita dan Allah s.w.t. tukarkan dosa kita kepada pahala, Allah s.w.t. berikan taufiq kepada kita untuk buat kerja ini dan Allah s.w.t. pilih kita unutk kerja agama ini.


Jadi tuan-tuan yang mulia, kita harus sedar dan kita perlu menyedarkan setiap orang Islam bahawa kita dihantar untuk fikir atas agama Islam. Kita perlu faham dan beri faham setiap orang Islam bahawa inilah kerja kita dan kita kena beritahu manusia seluruh alam, usahakan supaya mereka kenal akan Allah s.w.t., agar mereka terima Allah sebagai Robb, mereka terima Allah sebagai pencipta, Allah sebagai khaliq, Allah malik, Allah memiliki segala-galanya, maka kita bertanggungjawab membawa diri kita dan mereka kepada perkara ini. Allah s.w.t. hantar kita untuk maksud ini. Allah s.w.t. telah sedarkan kita bahawa inilah tujuan hidup kita. Selama ini kita tidak faham akan kerja ini, kita tidak sedar bahawa kerja ini adalah maksud hidup kita sebenarnya.


Oleh itu kita kena bertaubat, minta ampun kepada Allah s.w.t. atas kesalahan kita selama ini. Orang buta, orang cantik, orang tempang, orang sihat, orang bisu, setiap orang Islam walaupun dia cacat, Allah s.w.t. hantar dia untuk sebarkan agama Islam ke seluruh alam. Inilah tujuan kita, maksud hidup kita untuk sebarkan manafaat kepada umat seluruh alam. Jika kita mempunyai sifat nafsi-nafsi atau mementingkan diri sendiri, Allah s.w.t. akan hukum kita. Kita kena minta ampun kepada Allah s.w.t., “Ya Allah, ampunkan kami ya Allah.” Allah ta’ala jadikan kita untuk asbab hidayat, Allah terima akan terima doa kita, Allah ta’ala akan tukar keadaan di seluruh alam. Macam mana Nabi s.a.w. buat usaha keatas manusia di Mekah dan Madinah, Allah s.w.t. telah sebarkan kesannya ke seluruh alam, Allah ta’ala akan sebarkan kesan fikir kita, risau rungsing kita, Allah s.w.t. akan jadikan itu sebagai perantaraan unutk hidayat. Setiap daripada kita ini, setiap anak-anak kita, setiap wanita-wanita kita, setiap orang miskin, orang kaya, dan kita semua kena anggap kita ini ada tanggungjawab seluruh alam. InsyaAllah.

 
Tuan-tuan yang mulia, kita kena solatul hajat tiap-tiap hari, solatul hajat semasa waktu tahajjud, selepas Zohor kita boleh sembahyang, selepas Isyak kita boleh sembahyang dan selepas solat kita berdoa, “ Ya Allah berikanlah hidayat kepada saya dan semua orang Islam di dunia supaya saya dan mereka kembali kepada kerja Nabi s.a.w., supaya saya dan mereka kempali kepada fakir Nabi s.a.w., supaya saya dan mereka semua buat usaha agama ini ya Allah, supaya saya dan mereka amalkan cara hidup Nabi s.a.w., sunnah Nabi s.a.w. dalam setiap bahagian kehidupan kami. Ya Allah, berikan hidayat kepada mereka yang bukan beragama Islam supaya mereka beriman kepada Mu dan ikut cara Baginda s.a.w. Ya Allah, janganlah Engkau biarkan kami bergantung dan berhajat kepada selain daripada Engkau, untuk segala hajat kami sama ada hajat kami secara individu atau pun istimai’, jangan biarkan kami berharap kepada sesiapa selain daripada Engkau ya Allah, jangan jadikan kami bergantung kepada sesiapa selain Mu untuk hajat kami ya Allah.” 
Kita sembahyang solatul hajat dan kita doa mohon kepada Allah dengan sungguh-sungguh.

 
Setiap hari kita kena buat amalan untuk betulkan yakin kita kepada Allah, setiap hari kita buat kerja Nabi s.a.w. iaitu kita kena berusaha unutk hidupkan majlis iman yakin di masjid kita, setiap hari kita mahu hidupkan majlis ta’alim di masjid kita, setiap hari kita tilawah Al-Quran dan zikir kepada Allah, setiap hari kita kena latih bawa sifat-sifat ini dalam sembahyang kita dan setiap hari kita perlu usaha macam mana dapat berakhlak seperti akhlak Nabi s.a.w. Untuk ini tuan-tuan yang mulia, kita kena banyak istigfar dan kita kena minta ampun kepada Allah s.w.t., ucapkanlah :


“Sesungguhnya tiada Tuhan yang dapat menolong melaikan Engkau (ya Allah) Maha Suci (daripada melakukan aniaya, tolonglah daku) sesungguhnya aku adalah dari orang-orang yang menginaya diri sendiri.” 
Surah al-Anbia’ ayat 87.

Istigfar ini hendaklah dibaca sekurang-kurangnya 300 kali dalam satu hari, manafaatnya Allah s.w.t. akan keluarkan kita dari setiap masalah, dan hidarkan kesempitan hidup kita.


Dengan ini kita hendaklah banyak beristigfar dan minta Allah s.w.t. mudahkan segala kerja kita iaitu macam mana hendak bawa diri kita dan manusia kepada kerja Nabi s.a.w. dan juga macam mana kita hendak bawa orang bukan Islam supaya mereka terima Islam dan mereka pun dapat taat kepada perintah Allah s.w.t. dan ikut cara Nabi Muhammad s.a.w. Bila seseorang fikir dengan cara ini, jadilah fakir Nabi s.a.w. sebagai fakir dia, maka Allah s.w.t. akan Bantu dia, macam mana Allah s.w.t. Bantu Baginda s.a.w.

“Ya Allah seperti mana Engkau Bantu Baginda s.a.w., ya Allah bantulah kami. Macam mana Engkau telah jadikan Nabi s.a.w. sebagai perantaraan untuk hidayat, ya Allah jadikanlah kami juga sebagai perantaraan untuk hidayat untuk manusia seluruh alam. Ya Allah, macam mana Engkau telah terima doa Nabi s.a.w. maka Engkau terimalah akan doa kami yang lemah, hina dina, daif lagi banyak dosa ini.” 

Kita kena tawajjuh kepada Allah semata-mata dan doa “Ya Allah terimalah kami, kesiankan kami, terimalah semua orang Islam seluruh alam unutk kerja Baginda s.a.w.” 



Wasiat Ayahnda :

Orang yang hendak (kenal) Allah tetapi tidak mahu berguru (dengan guru mursyid-murabbi). Semuanya dia hendak buat sendiri. Dia mengajar dirinya sendiri, kemudian dia buat kertas soalan sendiri, dan dia jawab kertas soalan itu. Selepas itu, dia semak jawapan tadi samada betul atau salah, lalu dia pun berilah markahnya sendiri. 
Akhirnya dia pun perasan. Betul semua yang aku jawab! 


Cara-cara memohon guru mursyid : 

1.      Selalu buat sembahyang hajat.

2.      Banyakan membaca (istigfar)   
      dan banyak Selawat.

3.      Berdoa selalu : “Ya Allah dengan berkat Rasulullah s.a.w. dan berkat para WaliMu yang besar-besar, pertemukan aku dengan orang yang Engkau kasihi untuk membimbing hambaMu yang daif, zalim dan jahil lagi banyak dosa ini semata-mata dengan RahmatMu sahaja, Ya Allah!”

Rabu, 14 Disember 2011

Umat Islam Warganegara Malaysia 2 : Nasihat Khas Hj. Abdul Wahab (Amir Pakistan)



Assalamu’alaikum…wrt.

Apabila kita mengucap dua kalimah syahadah, maka kita telah mendapat perlindungan Allah s.w.t. Tetapi kenapa kita sekarang ini tidak dapat perlindungan Allah s.w.t. walaupun kita mengucap kalimah syahadah, kerana kalimah ini belum masuk ke dalam hati kita. Kalimah ini hanya ada di bibir kita sahaja. Apabila masuk ke dalam hati kita, tidak ada sesiapa yang boleh berbuat apa-apa terhadap kita.

Apabila kita mengucap kalimah syahadah, ia akan pergi terus mengatasi 7 petala langit sehingga ke arasy Allah s.w.t., dan kita akan mendapat perlindungan Allah. Kita perlu berusaha masukkan hakikat kalimah iman yakin di dalam hati kita. Ini yang kita perlu buat, belajar kerja ini, belajar usaha ini, kita perlu belajar dan berusaha sehingga Allah s.w.t. membuat keputusan untuk palingkan hati-hati kita dan manusia seluruh alam ini kepada zat-Nya.


Sekarang hati-hati kita dan manusia seluruh alam telah menuju selain daripada Allah s.w.t., sedang menuju kepada yakin dengan apa yang dicipta oleh Allah. Kita dan mereka tidak ada hubungan yang benar dengan Allah, kita dan mereka sedang menuju kepada selain daripada Allah s.w.t. Kita sendiri perlu berusaha, sehingga Allah membuat keputusan untuk palingkan hati-hati kita dan manusia di seluruh alam kepada Allah s.w.t. Dengan cara ini, Allah akan pelihara kita, Allah akan memberi perlindungan kepada kita, Allah akan meletak kasih sayang kepada kita dalam hati orang lain. Macam mana Nabi Ibrahim a.s. iaitu keluarga baginda berkorban untuk Allah s.w.t. sehingga semua orang sayang kepada Nabi Ibrahim a.s., orang Yahudi, orang Kristian, orang Islam pun sayang kepada Nabi Ibrahim a.s. dan keluarganya. Jika kita buat usaha untuk dapat hubungan dengan Allah s.w.t. serta yakin bahawa Allah yang membuat segala-galanya, Allah s.w.t. akan letak kasih sayang kita di hati semua manusia. Allah s.w.t. akan jadikan kita asbab hidayah kepada manusia. Allah s.w.t. telah berikan kita amal ibadah, dengan amal itu Allah akan selesaikan semua masalah kita. Nabi Yunus a.s. ketika dalam perut ikan selama 40 hari, ia beristigfar “Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazzholimin” tanpa makan, tanpa minum, tanpa cahaya, tanpa apa-apa, Allah s.w.t. hidupkan beliau dalam perut ikan. Allah s.w.t. buat buat segala-galanya, Allah s.w.t. tidak terikat, tidak bergantung kepada apa yang dicipta-Nya, Allah s.w.t. yang menentukan samaada diberi-Nya kita kejayaan, kemuliaan, ketenangan, perlindungan dengan kebendaan atau tanpa kebendaan.


Tuan-tuan yang mulia, kita kena masukkan dalam hati kita yakin kepada zat dan kudrat Allah s.w.t. Kita kena belajar tentang usaha 24 jam setiap hari di mana dengan itu kudrat Allah bersama kita selama 24 jam sehari. Allah ta’ala bersama orang-orang yang belajar usaha di mana dengan usaha ini kita akan dapat Allah s.w.t. bersama kita 24 jam, Allah ta’ala akan pelihara kita. Allah s.w.t. akan beri perlindungan kepada kita. Sekarang orang tabligh pun apabila lapar dia masukkan tangan dalam kocek, dia tengok ada duit atau tidak. Yakin mereka telah rosak, tidak yakin kepada kudrat Allah s.w.t. lagi. Sebenarnya Allah s.w.t. yang peliharakan kita, dengan duit atau tanpa duit, dengan senjata atau tanpa senjata, Allah s.w.t. yang memberi kita keselamatan.

Ketika istimak di Islamabat, Pakistan. Perdana Menteri Pakistan datang, Haji Abdul Wahab beritahu kepada dia, “Kamu dalam kerugian kerana kamu yakin dengan senjata, kamu yakin dengan kuasa, kamu yakin dengan bantuan pekerja-pekerja kamu boleh selesaikan masalah. Setiap saat, setiap nafas kamu telah bawa kamu kepada kerugian, setiap langkah membawa kamu dalam kerugian kerana kamu yakin dengan senjata, dengan kebendaan boleh selesaikan masalah, selain daripada Allah s.w.t. tidak boleh selesaikan masalah kamu”. Begitu juga kamu orang Malaysia, setiap saat dalam kerugian, setiap nafas bawa kamu jauh dari Allah ta’ala akan bawa kamu kepada kerugian.

Allah berfirman dalam surah al-Asr ayat 1 hingga 3

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nsihat menasihati supaya menetapi kesabaran”.

Kita perlu bertaubat kepada Allah s.w.t. dan kita kena berusaha macam mana semua umat Islam bertaubat kepada Allah s.w.t. dan kembali kepada Allah s.w.t. Kita perlu usaha masukkan yakin kepada Allah s.w.t. dalam hati kita. Oleh itu kita perlu bercakap  dengan lidah kita bahawa Allah s.w.t. yang buat segalanya selain daripada Allah tidak boleh buat apa-apa. Kita perlu cakap lagi dan lagi, lagi dan lagi kepada diri kita dan kepada sesiapa sahaja yang berada bersama kita sehingga yakin kepada Allah hadir hati kita sampai hati kita pun kata Allah s.w.t. yang buat segala-galanya. Bila lidah dan hati cakap berterusan perkara ini maka akal juga akan cakap Allah s.w.t. buat segala-galanya dan sehingga Roh kita juga berkata Allah s.w.t. yang buat segala-galanya.


Tuan-tuan, apabila kita sampai tahap ini, Allah s.w.t. akan penuhkan hati kita dengan cahaya atau Nur Illahi, Allah s.w.t. akan penuhkan hati kita dengan keharuman. Apabila kita yakin selain daripada Allah s.w.t., ini akan kotorkan hati kita, ini akan gelapkan hati kita, ini akan rosakkan hati kita. Kita kena berusaha masukkan yakin pada Allah s.w.t. dalam hati kita. Jika hati kita penuh dengan Yakin kepada Allah s.w.t. maka tiada sesiapa yang dapat buat apa-apa kepada kita. Walaupun makhluk seluruh dunia hendak membuat kejahatan kepada kita, Allah s.w.t. akan memelihara kita, Allah s.w.t. sentiasa bersama kita, kita berada dalam perlindungan, kawalan dan benteng Allah s.w.t. InsyaAllah.

Tuan-tuan yang mulia, saya datang ke sini untuk beritahu supaya kita semua datang kepada kerja ini, belajar kerja ini, yakni buat usaha bina yakin kepada Allah s.w.t. bukan sibuk atas usaha untuk kebendaan, usaha untuk dapatkan duit dan harta, semua ini membawa kita menuju kepada kerugian yang besar selama-lamanya. Allah s.w.t. akan pelihara kita di dunia, di alam kubur, di padang mahsyar, selama-lamanya sehingga alam akhirat Allah s.w.t. sentiasa pelihara kita apabila dalam hati kita ada yakin bahawa Allah ta’ala yang buat segala-galanya selain daripada Allah ta’ala tidak boleh buat apa-apa. Allah s.w.t. akan sentiasa bersama kita.


Tuan-tuan yang mulia, kerja ini setiap orang boleh buat, orang kaya boleh buat, orang miskin boleh buat, tidak perlu satu sen pun untuk buat kerja ini, untuk kita belajar kerja di mana kita akan dapat faedah secara langsung daripada kudrat Allah s.w.t. Tidak perlu satu sen pun, tidak perlu apa-apa jawatan, tidak perlu apa-apa pun bentuk kebendaan. Setiap individu muslim boleh membuat usaha dapat kudrat Allah s.w.t. bersamanya, untuk dapat bantuan Allah s.w.t. bersamanya, untuk dapat perhatian Allah s.w.t. bersamanya, untuk dapat faedah secara langsung daripada Allah s.w.t. Semua orang boleh belajar kerja ini, kita perlu masukkan dalam hati kita yakin kepada Allah s.w.t. dan nafikan selain daripada Allah s.w.t. cakap kepada diri kita, anak isteri kita, keluarga kita, adik beradik kita, jiran-jiran kita dan semua orang bahawa kejayaan kamu adalah dari kudrat Allah s.w.t., cara Nabi s.a.w. dan yakin kepada Allah s.w.t. kita beritahu “Ya aiyuhannas kulu laa ilaha illallah tuflihun”. Wahai orang Amerika ucapkan ucapan ini maka kamu akan berjaya. Apabila kita cakap demikian, jikalau mereka diam Allah ta’ala tidak akan buat apa-apa kepada mereka, jikalau mereka ucapkan kalimah ini maka Allah ta’ala telah beri mereka hidayah-Nya, tetapi jikalau mereka menganiaya kita maka Allah ta’ala akan hancurkan mereka.


Tuan-tuan yang mulia, apabila yakin Allah telah masuk dalam hati kita, kita boleh pergi ke mana tanpa ada apa-apa kebimbangan, dicampak dalam laut pun Allah s.w.t. akan perlihara kita. Campak di mana pun, dalam keadaan apa pun kita tidak bimbang., Allah ta’ala akan pelihara kita. Kita perlu bawa diri kita dan semua orang Islam kepada fikir bagaimana untuk mendapat faedah daripada zat dan kudrat Allah s.w.t.

Sekarang ini orang yang membuat usaha tabligh pun semasa solat tahajjud minta dunia daripada Allah ta’ala, kita minta kebendaan daripada Allah ta’ala? Sepatutnya kita minta ampun daripada Allah s.w.t. dan minta Allah s.w.t. bersama kita kerana harta benda tidak boleh bagi apa-apa kepada kita. Walaupun kita dapat harta seluruh dunia pun, apa yang kita boleh buat jika Allah ta’ala tidak bersama kita? Walau kita memerintah seluruh dunia pun, apa yang boleh kita lakukan jika Allah ta’ala tidak bersama kita? Selain daripada Allah s.w.t. tiada siapa boleh buat apa-apa.


Usaha Rasulullah s.a.w. ialah untuk membawa semua manusia yakin kepada Allah s.w.t., semua manusia sehingga hari kiamat datang kepada Allah s.w.t. dan buat kerja ini Allah s.w.t. beri kepada kita dan setiap individu umat Islam Allah ta’ala telah beri kerja ini, yakni bawa manusia dan jin seluruh alam yakin kepada Allah s.w.t. Setiap individu umat Islam perlu berusaha siapkan diri dengan sifat-sifat terpuji, seperti sifat para Nabi dan Rasul. Perlu berusaha mencapai sifat (1)Siddiq, (2)Amanah, (3)Tabligh dan (4)Fatanah yakni sifat wajib bagi para da’ie, Nabi dan Rasul. Kita semua perlu belajar kerja ini, dan perlu belajar sifat seperti para sahabat Baginda Rasulullah s.a.w. yakni kita perlu berusaha mencapai (1)Hakikat dua kalimah syahadah, (2)Hakikat solah yang khusyuk dan khuduq, (3)Hakikat Ilmu masail dan fadhail, (4)Hakikat zikir zahir dan batin, (5)Hakikat ikramul muslimin, (6)Hakikat ikhlas niat lillahi ta’ala, dan (7)Hakikat mujahadah jihad fisabilillah.


Allah s.w.t. Maha Pencipta, Allah s.w.t. Khaliq, Allah s.w.t. Malik, Allah s.w.t. memiliki segala-galanya, Allah s.w.t. berkehendakkan semua orang Islam mengikut kehendak Allah ta’ala. Allah s.w.t. memberitahu kepada Nabi-nabi a.s. “Bawa manusia kepada Aku, bawa manusia yakin kepada Aku”. Bawa manusia kenal Allah s.w.t. Allah ta’ala jadikan manusia, Allah ta’ala jadikan langit, Allah ta’ala jadikan bumi, Allah ta’ala jadikan syurga, Allah ta’ala jadikan neraka, semua dijadikan oleh Allah ta’ala, Allah s.w.t. ciptakan dengan kudrat Dia dan semua adalah ciptaan Allah s.w.t. Makhluk tidak boleh buat apa-apa, semua terikat dengan perintah Allah s.w.t. Allah ta’ala yang memberi manafaat, Allah ta’ala memberi mudarat, Allah ta’ala yang memberi kejayaan, Allah ta’ala yang memberi kegagalan. Dialah pencipta, Dialah yang menjadikan segala-galanya. Mata kita tidak dapat melihat tanpa izin Allah s.w.t., setiap anggota badan kita dijadikan oleh Allah s.w.t. Setiap saat dan setiap ketika Allah s.w.t. yang berkuasa atas segala-galanya, semua keadaan datang dari Allah ta’ala, Allah ta’ala yang memberi senang, Allah ta’ala yang memberi susah. Kelaparan datang dari Allah s.w.t. Allah ta’ala memberi kita sihat, Allah ta’ala memberi kita sakit. Semua itu Allah ta’ala jadikan supaya manusia kenal Allah s.w.t., yakin dengan Allah s.w.t.

Bersambung … insyaAllah.


“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar”.

Surah Yunus ayat 62, 63, dan 64.


Pada pertemuan Ayahnda dengan Syeikh Abdul Qadir Jilani kali kedua. Sultan Auliya’ ini telah berkata:
“Mahmud kamu tinggalkan cara perkembangan Islam di Jawa (yakni amalan Gerak Makrifat) dan ambillah cara perkembangan di India yang dipelopori Maulana Ilyas”.
Kemudian Syeikh Abdul Qadir Jilani telah mengarahkan beliau memeluk Maulana Ilyas, pengasas Jemaah Tabligh. Maulana Ilyas murid Sultan Auliya’ Syeikh Abdul Qadir Jilani di abad 14 Hijrah. Maulana Ilyas merupakan Ghaus dan Mujaddid kurun ke 14 Hijrah.

Khamis, 8 Disember 2011

Umat Islam Warganegara Malaysia 1 : Nasihat Khas Hj. Abdul Wahab (Amir Pakistan)



Assalamu’alaikum…wrt, sebelum hamba melanjutkan kisah tentang Ayahnda Nuh a.s., hamba mohon laluan pada artikel kali ini untuk menulis sebuah nasihat yang mungkin berguna kepada kita sebagai warganegara Malaysia.

Nasihat ini disampaikan oleh seorang sahabat yang paling rapat dengan Hadrat Maulana Ilyas rah (pengasas Jamaah Tabligh @ Dakwah Iman Yakin), seorang insan yang telah lama berjuang bersama Maulana Ilyas sehingga ke hari ini dalam usaha menegakkan kalimah Laa illa ha illah. Beliau seorang yang bersungguh-sungguh berjuang untuk agama Islam dengan mengorbankan seluruh diri, masa, harta dan jiwa raganya ikhlas semata-mata kerana Allah s.w.t. Beliau adalah Haji Abdul Wahab (Bai Wahab) amir bagi jemaah Tabligh di Markas Riwind, Pakistan.


Nasihat ini Ayahnda Haji Abdul Wahab telah sampaikan kepada umat Islam warganegara Malaysia pada 7 Disember 2007 bertempat di Masjid Jamek Sri Petaling (Markas Jemaah Tabligh Malaysia). Bertepatan 7 Disember 2011 ini bermakna telah berlalu 4 tahun sejak nasihat ini diberikan, dan pada artikel ini marilah sama-sama kita menghayati dan merenungkan segala nasihat yang Ayahnda Bai Wahab sampaikan untuk manafaat dunia dan akhirat. InsyaAllah.



Bahagian 1.

Tuan tuan yang mulia, Allah s.w.t. telah berikan kepada kita satu usaha yang mulia, yang mana usaha ini Allah s.w.t. berikan kepada saya dan tuan-tuan. Usaha yang diwariskan oleh Baginda Rasulullah s.a.w. kepada seluruh umat Islam hingga hari kiamat. (Usaha yang telah dihidupkan kembali oleh Hadrat Maulana Ilyas rah mulai awal abad ke14 hingga hari ini yang tiada nama, dan jika hendak diletakkan nama pada usaha ini nescaya Maulana Ilyas rah akan letakkan nama sebagai Jemaah Usaha Atas Iman). Allah s.w.t. akan pelihara kita di dunia ini, di padang mahsyar, di akhirat dan selama-lamanya di syurga. Allah s.w.t. akan berikan ketenangan, kemuliaan, keselamatan, perlindungan, kesihatan dan segala-galanya  kepada kita. InsyaAllah. Allah s.w.t. telah beri kita satu usaha yang mana dengan itu kita akan dapat segala-galanya.


Tuan-tuan yang mulia, manusia ini sekarang di seluruh dunia dalam penipuan, dan tipu daya. Di mana manusia beranggapan kebahagiaan didapati melalui banyak harta, dengan harta dia dapat kebendaan, dengan kebendaan dia akan dapat tunaikan hajat dan keperluannya. Seluruh kehidupan manusia di dunia sedang menuju kepada perkara ini, dengan dapat wang ringgit ia boleh dapat benda, dengan benda akan dapat segala-galanya.

Sebenarnya tuan-tuan yang mulia, kita akan dapat di tarbiah dengan kehendak dan perintah Allah s.w.t. kita sihat dengan kehendak Allah, kita akan dapat ketenangan dangan kehendak Allah, kita dapat perlindungan dengan kehendak Allah s.w.t. dengan mentaati perintah Allah s.w.t. kita dapat kemuliaan. Segala-galanya dengan perintah Allah s.w.t. sekarang ini, seluruh Amerika sedang menuju kepada kerugian kerana mereka yakin dengan duit mereka dapat benda dan dengan benda mereka dapat segala-galanya. Dan tuan-tuan, di Malaysia pun dalam keadaan ini juga, kamu menuju kepada tipu daya dan menuju kepada kerugian kerana kamu juga yakin jika mendapat duit, kamu akan mendapat benda, dengan benda kamu beranggapan dapat segala galanya. Kamu pun buat kereta macam Amerika, kamu buat lapangan terbang seperti Amerika dan kamu ingat dengan itulah kamu akan dapat kejayaan. Sebenarnya tuan-tuan yang mulia, Allah s.w.t. lah yang memberi kejayaan. Allah s.w.t. boleh tunaikan segala keperluan kita, Allah s.w.t. bagi kita makan, Allah s.w.t. bagi kita sihat, Allah s.w.t. bagi kita kemudahan samada dengan kebendaan atau tanpa kebendaan, dengan ciptaan-Nya atau tanpa ciptaan-Nya. Allah s.w.t. tidak bergantung kepada ciptaan mana-mana makhluk untuk memberi kepada kita segala-galanya samada dengan benda atau pun tanpa benda Allah s.w.t. boleh bagi. Allah s.w.t. Maha Berkuasa lagi Maha Kaya.


Allah s.w.t. jadikan Nabi Adam a.s. tanpa ibu dan bapa, Allah s.w.t. jadikan  Hawa a.s. tanpa ibu dan bapa, Allah s.w.t. jadikan Nabi Isa a.s. tanpa bapa, Allah s.w.t. keluarkan unta semasa zaman Nabi Sholleh a.s. dari batu, Allah s.w.t. pelihara Siti Hajar dan Nabi Ismail a.s. di tengah-tengah padang pasir di mana tiada apa-apa, Allah s.w.t. pelihara mereka dengan air zam-zam jikalau kita minum dengan niat untuk hilangkan kehausan, haus kita akan hilang. Kalau lapar kita minum air zam-zam dengan niat hilangkan kelaparan maka kelaparan akan hilang. Apabila sakit kita minum air zam-zam ketika dalam kesakitan, sakit juga akan hilang, insyaAllah. Allah s.w.t. tidak bergantung kepada ciptaan-Nya untuk memberi kesihatan dan untuk memelihara kita. Allah s.w.t. yang jadikan segala-galanya, Allah yang memiliki, Allah yang menggunakan segala ciptaan-Nya samada untuk memberi manafaat atau mudharat kepada kita, Allah s.w.t. menggunakan ciptaan-Nya mengikut kehendak-Nya.

Tuan-tuan yang mulia, saya datang ke sini supaya kita semua sedar seluruh dunia sedang menuju selain daripada Allah, seluruh dunia sedang usaha untuk menghasilkan selain daripada Allah dan kita tidak menuju kepada Allah s.w.t. yang mencipta segala-galanya. Kita tidak merujuk, tidak ada hubungan, tidak menuju kepada Pencipta segala-galanya. Kita kena keluarkan diri kita dan semua manusia daripada kerugian ini dan datang kepada Allah s.w.t. Allah s.w.t. telah beri kepada saya dan tuan-tuan usaha yang mana dengan usaha itu kita dapat manafaat secara langsung daripada kudrat Allah s.w.t. setiap orang boleh buat dengan rahmat Allah s.w.t. Orang kaya, orang miskin, orang fakir, setiap individu boleh buat usaha agama. Dengan usaha ini kita dapat manafaat secara langsung daripada kudrat Allah s.w.t. Untuk perkara inilah kami datang bertemu tuan-tuan supaya kita dapat usaha untuk memalingkan hati kita dan manusia seluruh alam kepada Zat Allah yang Maha Tinggi, membawa kita, keluarga kita dan umat manusia seluruhnya yang hubungan dan rujukan kepada selain Allah, supaya palingkan arah hubungan dan  rujukan kepada Allah s.w.t. semata-mata. Kita dan manusia hari ini yakin dengan kerajaan dia boleh dapat memenuhi keperluannya, dengan jawatan dia boleh dapat memenuhi keperluannya tetapi sebenarnya tuan-tuan, semua ini adalah tipu daya. Kita hendaklah membawa diri kita, keluarga kita dan manusia hanya bertumpu kepada Allah kerana Allah s.w.t. yang membuat segala-galanya dan usaha ini semua orang boleh berusaha belajar melakukannya.


Tuan-tuan yang mulia, harta kebendaan tidak dapat selesaikan masalah kita, Allah s.w.t. yang selesaikan masalah kita, dengan kehendak-Nya lah kita dapat selesaikan masalah kita. Gunakan harta yang Allah kurniakan untuk mentaati perintah Allah s.w.t. bukan melanggari larangan-Nya. Tanpa ubat Allah boleh bagi sihat, dengan ubat pun Allah s.w.t. boleh bagi sihat, makan juga Allah boleh bagi sihat, tanpa makan pun Allah s.w.t. boleh bagi sihat.

Pada satu masa di Nizamuddin (Markas Tabligh di India) Maulana Zakaria rah. tidak makan apa-apa pun selama satu bulan, sahur tidak makan, buka puasa pun tak makan, sepanjang satu bulan perutnya tidak ada apa-apa makanan tetapi beliau boleh hidup. Allah Ta’ala mahu, Dia boleh hidupkan sesiapa pun tanpa makanan. Macam mana Ashabul Kahfi, 300 tahun mereka tidur dalam gua, tidak makan apa-apa, tidak minum apa-apa, mereka boleh hidup. Hudzir a.s. 100 tahun tidak makan dan minum masih boleh hidup. Allah s.w.t. tidak perlu makan minum untuk kenyangkan kita, Allah s.w.t. tidak perlu ubat untuk beri kesihatan kepada kita, Allah s.w.t. tidak perlu senjata untuk beri perlindungan kepada kita, Allah s.w.t. buat segala-galanya dengan kudrat-Nya. Jadi tuan-tuan, kita kena usaha. Saya datang ke Negara tuan-tuan untuk beritahu tuan-tuan, buat usaha, belajar cara buat usaha adalah dengan itu Allah s.w.t. dengan belas kasih-Nya dan kasih sayang kepada manusia, Allah s.w.t. telah beri kita usaha atau kerja atas agama melalui Rasulullah s.a.w., yang mana dengan usaha itu kita boleh dapat faedah secara langsung daripada kudrat Allah s.w.t.


Ayahnda Haji Abdul Wahab berkata, belajarlah kerja Nabi Muhammad s.a.w., belajar macam mana usaha Nabi s.a.w., yang mana dengan usaha ini tuan-tuan akan dapat faedah secara langsung daripada kudrat dan kuasa Allah s.w.t. Tetapi tuan-tuan yang mulia, kita sibuk mencari kebendaan, orang Pattani semua sibuk datang sini siang malam cari duit. Orang Malaysia pun macam itu juga, siang malam mereka sibuk usaha mencari duit. Orang Tabligh pun macam itu juga, siang malam mereka sibuk cari duit. Melalui berkat usaha dan kerja agama yang tinggi ini, kenapa kepada Allah s.w.t. kita minta harta, kebendaan dan kekayaan? Tuan-tuan yang mulia, Allah s.w.t. memberi kita kerja dan usaha yang mana kita akan dapat hubungan terus dengan Allah, iaitu kita perlu masukkan ke dalam hati kita iman yakin kepada Allah s.w.t. Mintalah hidayah taufik dan iman yakin kepada Allah s.w.t. dengan berkat usaha dan kerja dakwah yang diwariskan oleh Nabi Muhammad s.a.w. ini, janganlah minta harta, benda dan kekayaan duniawi.

Firman Allah s.w.t. dalam surah Fatir ayat 29, “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Quran) dan melaksanakan solat dan menginfakkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi”.

Kita beritahu kepada diri kita, keluarga kita dan semua manusia dan jin bahawa Allah s.w.t. lah yang membuat segala-galanya, Allah yang menjadikan segala-galanya dengan kuasa dan kudrat-Nya, Allah yang ciptakan segala-galanya dan Allah lah yang menguasai semuanya. Allah s.w.t. jadikan air dan Allah gunakan air untuk uji keimanan kita. Jikalau Allah Ta’ala tidak turunkan hujan walaupun kita ada harta seluruh dunia pun, apa boleh kita buat? Walaupun kita ada ubat penuh satu dunia pun tetapi jikalau Allah Ta’ala tidak mahu memberi sihat, apa boleh kita buat? Walaupun dapat kuasa memerintah satu dunia, jikalau Allah Ta’ala tiupkan angin sedikit laju, apa boleh kita buat? Dalam masa 30 saat sahaja Allah Ta’ala gerakkan bumi, semua hancur, gempa bumi seperti apa yang berlaku hari ini, apa boleh kita buat?


Ayahnda Haji Abdul Wahab berkata, kita perlu usahakan supaya diri kita, keluarga kita dan semua orang Islam bertaubat kerana kita tidak jadikan usaha agama (dakwah iman yakin kepada Allah) sebagai tanggungjawab kita. Jika kita bertaubat dengan penuh kekesalan, Allah s.w.t. akan naikkan darjat kita lebih tinggi. Kita patut malu kepada Allah dan Rasul kerana Allah s.w.t. telah beri tanggungjawab tetapi kita tidak laksanakan dengan betul dan sungguh-sungguh. Kadang-kadang Allah s.w.t. takdirkan seseorang membuat dosa supaya apabila dia sedar bertaubat, dia akan mendapat ganjaran yang lebih tinggi lagi. Oleh kerana itu, KITA SEMUA HENDAKLAH BERTAUBAT.


Ha Mim. Kitab ini (Al-Quran) diturunkan dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Yang mengampuni dosa dan menerima taubat dan keras hukuman-Nya; yang memiliki karunia. Tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nyalah (semua makhluk) kembali.
 Surah Gafir ayat 1, 2, dan 3.
 
Kata-kata Ayahnda :
“Kalau kamu hendak tahu siapa saya! Tanyalah Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. Jangan Tanya orang!

Saya ialah penyambung dan penyempurna kerja-kerja Maulana Ilyas (Mujaddid dan Ghaust abad ke14) di abad ke15 hijrah ini.

Perjalanan saya maufakat dengan perjalanan Maulana Ilyas rah (Pengasas Jemaah Tabligh) dari segi menghancurkan hati kepada Allah s.w.t. Cuma caranya berbeza tetapi matlamatnya sama. Seperti nelayan nak jadi jutawan, tauke kilang nak jadi jutawan, peladang nak jadi jutawan. Walaupun caranya berbeza tetapi matlamat mereka sama, nak jadi jutawan!




PERLANTIKAN SEBAGAI SERI PADUKA BAGINDA YANG DI-PERTUAN AGONG V PADA TAHUN 1970 HINGGA 1975.


TAHNIAH KEPADA KEBAWAH DULI TUANKU SULTAN KEDAH DARUL AMAN ATAS PERLANTIKAN TUANKU SEBAGAI SERI PADUKA BAGINDA YANG DI-PERTUAN AGONG XIV DAN RAJA PERMAISURI AGONG