Ayahnda

Ayahnda

Jumaat, 2 November 2012

Kisah Ayahnda Ishaq a.s. dan Ya'qub a.s.


Assalamu'alaikum...wrt, hari ini Jumaat 02/11/2012M bersamaan 17 Zulhijjah 1433H marilah sama-sama kita hayati sedikit kisah Ayahnda Ishaq a.s. dan Ya'qub a.s. yakni leluhur bani Israil.

Ayahnda Ishaq a.s. adalah putra Ayahnda Ibrahim a.s. dari isterinya yang bernama Sarah. Di antara keturunannya adalah Nabi-Nabi dari Bani Israil.

Nama Ishaq di dalam bahasa Ibrani, yashhak berarti yadhhak. Diistilahkan demikian kerana ibunya tertawa sendirian ketika Malaikat menyampaikan berita gembira bahwa dirinya akan mempunyai anak. Hal ini mengingat ketika itu ia merasa telah berusia 90 tahun yakni usia yang sudah terlalu tua untuk melahirkan seorang anak, dan usia suaminya sudah mencapai 100 tahun.

Dapat dikatakan bahwa seluruh Nabi (baik dari Israil maupun bangsa Arab) adalah keturunan Ayahnda Ibrahim a.s. dari putranya Ishaq a.s. dan Ismail a.s.

"..... dan Kami jadikan kenabian dan Al-Kitab pada keturunannya".
(Surah al-Ankabut ayat 27)


Al-Quran juga menerangkan kenabian Ishaq a.s. Ia adalah seorang yang soleh, dan Allah Ta'ala mengkhususkan berkah kepadanya sebagaimana berkah terhadap bapaknya, Ayahnda Ibrahim a.s. Malaikat memberi khabar kepada Ayahnda Ibrahim a.s. tentang kenabian Ishaq a.s. dan kesolehannya sebagai berikut,

"Dan kami beri dia khabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq, seorang Nabi yang termasuk orang-orang soleh. Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan di antara cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata".
(Surah As-Shaffat ayat 112 - 113)

Allah Ta'ala menjelaskan kenabian Ishaq a.s. kepada Nabi Muhammad s.a.w. sebagai berikut,

"Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberi wahyu kepada Nuh dan Nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya Isa, Ayyub, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud".
(Surah An-Nisa' ayat 163)


Allah Ta'ala juga mengkhususkan Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub sebagai berikut,

"Dan ingatlah hamba-hamba Kami, Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami termasuk orang-orang pilihan yang paling baik".
(Surah Sood ayat 45 - 47)

Berdasarkan ayat ini, Allah Ta'ala memerintahkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan umat Islam untuk mengingati Ayahnda Ibrahim a.s., Ishaq a.s. dan Ya'qub a.s. yang mempunyai ketaatan yang kuat dan mendapat nikmat kenabian. Allah Ta'ala mensucikan dan memilih mereka sebagai Nabi. Mereka adalah orang mulia yang sentiasa ingat akan datangnya kehidupan akhirat, dan mengingatkan orang lain akan hal tersebut. Kerananya mereka dipilih sebagai Nabi di kalangan umat ketika itu.

Ayat Al-Quran ini memberi pelajaran kepada seluruh kaum yang beriman agar kebahagiaan di hari akhirat dijadikan sebagai cita-cita yang didambakan, sehingga dapat mendorong mereka beramal soleh di dalam rangka mendapatkan ridha Allah Azzawajalla.


Sekilas Kehidupan Ayahnda Ishaq a.s. dan Ayahnda Ya'qub a.s.

Al-Quran tidak menerangkan secara khusus kehidupan Ayahnda Ishaq a.s. dan putranya, Ya'qub a.s. kecuali tentang hilangnya salah seorang putra Ya'qub a.s. yang bernama Yusuf a.s. dan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada Yusuf a.s. yang berkaitan dengannya. Dalam pembahasan ini, akan hamba ungkapkan sekilas kehidupan Ayahnda Ishaq a.s. dan Ayahnda Ya'qub a.s. menurut pandangan Ahli Kitab, sebagai berikut;

Pada saat Ayahnda Ibrahim a.s. sudah merasa dekat dengan ajalnya, sedang Ishaq a.s. ketika itu sudah masanya untuk dikahwinkan. Namun, ia tidak menghendaki Ishaq a.s. menikah dengan wanita Kan'an kerana mereka tidak mengenal Allah Ta'ala, di samping bukan sebagai keluarganya. Maka Ayahnda Ibrahim a.s. mengutus seorang hamba kepercayaannya pergi ke Kota Haran, Iraq untuk melamar seorang wanita dari keluarganya. Berangkatlah hamba tersebut menuju Kota Haran, dan berkat inayah Allah Ta'ala, sampailah dia di kota yang di tuju. Kemudian ia memilih seorang wanita bernama Rifqah binti Bitauel bin Nahur. Nahur adalah saudara kandung Ayahnda Ibrahim a.s., berarti Rifqah adalah cucu saudara kandung Ayahnda Ibrahim a.s. Kemudian kembalilah utusan itu membawa Rifqah yang akan dikahwinkan dengan Ishaq a.s.

Setelah sepuluh tahun perkahwinan, Ishaq a.s. dikurniakan dua orang putra. Yang pertama bernama 'Iso, dalam bahasa Arab di sebut Al-Ish. Yang kedua bernama Ya'qub. Ya'qub ini juga dikenali sebagai nama Israil.


Makna Israil : Israil murakkab dari kata Isra yang berarti hamba, kesucian, manusia atau muhajir, dan il berarti Allah. Dengan demikian, Israil adalah bermakna hamba dari kesucian Allah. Ada yang memberikan arti orang yang memerangi atau tentera Allah. Ada yang mengartikan raja yang berjuang bersama Allah.

Wallahu'alam.

Bersambung insyaAllah.....

2 ulasan:

  1. Salam saudara, saya ada membalas komen saudara dipost saya. Syukran.

    http://hijabulcrewz.blogspot.com/2011/12/agenda-pas-tanda-kematangan-politik.html?showComment=1352021033824#c3659547865258223443

    BalasPadam
  2. Wassalam... hamba sudah baca balasan komen saudara, benar seperti bicara saudara...hamba setuju, 'peringkat demi peringkat'... Teruskan usaha, insyaAllah... Jazakallah.

    BalasPadam